Talkshow & Creative Writing Workshop Bersama Penebar SWadaya Disambut Antusias Peserta
Penebar Swadaya Grup kembali menghadirkan Creative Writing Workshop pada Sabtu, 17 Oktober 2015. Creative Writing Workshop merupakan rangkaian kegiatan acara ulang tahun Penebar Swadaya yang ke-35 tahun yang bertujuan menjaring kreativitas dan ide jempolan dari para calon penulis berbakat. Kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama Penebar Swadaya Grup dan Direktorat Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor ini bertempat di Gedung Andi Hakim Nasution ruang senat IPB. Sekitar 150 orang peserta menghadiri acara ini. Peserta yang datang tidak hanya dari kalangan mahasiswa/mahasiswi IPB (sarjana dan pascasarjana), tetapi juga pelajar SMA bahkan murid SD kelas 5. Di acara pelatihan penulisan ini, Penebar Swadaya Grup mengajak semua peserta yang suka menulis, mengarang cerita, hobi nge-blog, dan punya banyak cerita dan kisah inspiratif untuk lebih mengasah kemampuan menulisnya.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dibuka dengan sambutan dari Rudi Hartono Paeru selaku perwakilan dari Penebar Swadaya Grup. Acara kemudian dilanjutkan dengan talkshow dan motivasi dengan tema “Siapapun bisa jadi penulis buku dan trik jitu naskah tembus penerbit”.
Annisa Hasanah (penulis Student Traveler) menjadi pembicara pada talkshow dan motivasi kali ini. Annisa merupakan salah seorang penulis muda berbakat yang pernah berkeliling ke-21 negara di dunia dalam waktu 5 tahun dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa. Dalam pemaparannya, Annisa memotivasi para peserta yang hadir bahwa untuk melakukan traveling ke luar negeri tidak selamanya mengeluarkan uang banyak. Status mahasiswa/mahasiswi malah memudahkan untuk bepergian ke luar negeri. Salah satu caranya, dengan memanfaatkan beasiswa dan ajang student exchange.
Pengalaman Annisa membukukan kisah perjalanannya ke luar negeri menarik minat para peserta. Beberapa peserta langsung bertanya dengan antusias mengenai cara Annisa menuangkan pengalamannya tersebut. Ada juga yang menanyakan kiat Annisa untuk bisa terus menulis.
“Tujuh tahun lalu, saya menghadiri workshop penulisan yang juga diadakan oleh Penebar Swadaya Grup. Saat itu, saya masuk sebagai 10 besar penulis terbaik. Walaupun saya tidak jago menulis, tapi sejak itu saya jadi suka nge-blog. Siapa sangka kumpulan cerita dalam blog saya kini bisa menjadi sebuah buku yang diterbitkan oleh Penebar Plus,” ungkap Annisa memotivasi peserta.
Pemaparan materi “Trik Jitu Naskah Tembus Penerbit yang disampaikan Andriansyah dari Penebar Swadaya Grup membuka wawasan peserta bagaimana alur sebuah penerbitan. Dalam salah satu slide yang ditampilkan, untuk menjadi penulis hebat tidak bisa instan. Ada proses yang harus dilalui seorang penulis. Contohnya, JK Rowling yang naskahnya pernah ditolak oleh banyak penerbit. Hingga akhirnya penerbit ke-13 bersedia menerbitkan Harry Potter dan buku ini menjadi best seller dunia. Contoh lain, penulis buku best seller Chicken Soup for the Soul (Jack Canfield dan Mark Victor Hansen bahkan pernah ditolak oleh 130 penerbit. “Era sekarang lebih mudah untuk menerbitkan buku. Banyak penerbitan indie yang menfasilitasi para penulis. Jadi, jangan pernah takut untuk menulis dan menerbitkan buku,” ujar Andri menyemangati peserta.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sekilas pandang mengenal dunia penerbitan buku yang disampaikan oleh Rudi Hartono. Pada pemaparannya, Rudi menjelaskan imprint apa saja yang ada di Penebar Swadaya Grup. Selain itu, alur bagaimana sebuah naskah diolah menjadi buku dijelaskan dengan lengkap. Usai pemaparan dunia penerbitan buku, acara dilanjutkan dengan sesi pelatihan menulis
Pada sesi pelatihan menulis, peserta diminta untuk menuliskan ide-idenya kemudian membuat sinopsis dan kerangka karangan dari ide tersebut. Salah satu tujuan latihan ini agar peserta terbiasa mengeluarkan ide dan bisa mengeksekusinya menjadi naskah. Pelatihan penulisan dibimbing langsung oleh editor-editor Penebar Swadaya. Satu per satu para editor Penebar Swadaya berkeliling menghampiri peserta. Banyak ide judul yang menarik dari peserta. Kumpulan ide judul dan sinopsis dari peserta tersebut kemudian dikumpulkan dan dinilai oleh tim redaksi Penebar Swadaya. “Ide-ide dan usulan judul terbaik dari peserta akan dipertimbangkan untuk diterbitkan. Tidak menutup kemungkinan dari hasil pelatihan ini kami akan merekrut beberapa peserta untuk menjadi penulis pendamping di Penebar Swadaya,” ungkap Rudi Hartono.
Dari kumpulan ide judul dan sinopsis tersebut, tim redaksi memilih 3 yang terbaik. Pemenang penulis sinopsis dan ide judul terbaik jatuh kepada Mohammad Royan, Irsyadul Ibad, dan Faris Mustafa Kamal. Selain ide judul dari ketiga pemenang tersebut, masih ada banyak ide judul lain yang terjaring dalam rangkaian kegiatan ini. Kristina, salah seorang peserta, mengaku puas dengan penjelasan materi yang diberikan selama acara berlangsung. “Acara workshop ini membuat saya jadi banyak tahu tentang alur mengirim naskah ke penerbitan,”ujar Suli, seorang mahasiswa yang didaulat menjadi pembawa acara pada workshop tersebut.
Lihat foto-foto kegitannya di samping ini