Buku panduan lengkap benih ikan konsumsi

Bisnis Benih Ikan Konsumsi Menguntungkan… Inilah Panduannya!

Buku panduan lengkap benih ikan konsumsi

Judul               : Panduan Lengkap Benih Ikan Konsumsi + VCD

Penulis            : Usni Arie & Deni Dejee

ISBN                : 978-979-002-594-3

Spesifikasi      : 224 hal (32 FC + 192 BW), ukuran 19 x 26 cm

Buku ini berisi tentang teknik pembenihan dari berbagai macam ikan air tawar. Mulai dari gurami, lele, mas, nila, patin, bawal, sampai lobster air tawar. Kelebihan lain dari buku ini adalah adanya cara memulai usaha pembenihan ikan air tawar dari lahan sempit, bahkan dengan modal terbatas.Diselipkan pula cara menyiapkan induk berkualitas dan penerapan siasat agar kematian benih rendah. Sampai cara memasarkan benih pun ada di dalam buku ini.

Buku ini ditulis oleh ahlinya langsung. Usni Arie adalah salah satu PNS di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi dan juga pelaku usaha di bidang ikan konsumsi yang cukup dikenal di Sukabumi. Selain itu, Deni Rusmawan atau lebih akrab disapa Deni Dejee adalah pengusaha ikan tulen di daerah Cisaat, Sukabumi yang namanya tidak asing lagi di dunia perikanan. Nah, tunggu apa lagi, ingin menjadi breeder ikan konsumsi? Miliki buku ini segera dan dapatkan diskon spesial hanya di www.penebar–swadaya.net.

BUku Go Go Indonesia

Ratusan Alasan Aku Bangga Jadi Anak Indonesia

Indonesia sesungguhnya adalah negara yang besar. Bukan hanya luas wilayah dan jumlah penduduknya, melainkan secara sumber daya alam dan sumber daya manusianya pun patut diperhitungkan. Tidak percaya? Tengok saja sosok BJ Habibie, sang bapak pesawat Indonesia. Kejeniusannya di bidang ilmu aeronautika tidak diragukan lagi. Pemegang sedikitnya 46 paten dunia ini telah diakui kiprahnya di dunia internasional. Itu baru BJ Habibie. Ada banyak lagi manusia Indonesia yang mendapat pengakuan dari luar negeri.

Go-Go-Indonesia

Dalam dunia flora fauna, kita memiliki spesies hewan dan tanaman langka yang tak pernah ada di negara manapun. Komodo, yang dipercaya sebagai salah satu hewan prasejarah yang masih hidup hanya ada di Indonesia. Binatang sejenis reptil ini hanya terdapat pada suatu pulau di Indonesia, yaitu Pulau Komodo. Di pulau ini, naga kecil tersebut menjadi penguasa seutuhnya. Mereka berkeliaran bebas di sekeliling pulau dan dijaga kelestariannya. Pulau Komodo juga berulang kali masuk dalam nominasi PBB untuk warisan dunia.

Tak hanya komodo, bunga rafflesia arnoldii pun hanya terdapat di Indonesia. Bunga raksasa yang ditemukan oleh Thomas Stanford Raffles ini hanya hidup di hutan hujan tropis Sumatra. Tepatnya di hutan-hutan Provinsi Bengkulu. Belum pernah ada yang bisa mengembangbiakkannya di luar habitat bunga ini. Demikian pula dengan anggrek. Indonesia memiliki sekitar 20.000—35.000 spesies dengan 6.240 jenis anggrek. Sebanyak 25% spesies anggrek di dunia dimiliki Indonesia.

Bidang pariwisata, saat ini belum ada yang bisa menandingi keindahan alam Indonesia. Bali, Lombok, dan Raja Ampat hanyalah segelintir tempat wisata yang dikenal. Selain tempat-tempat tadi, Indonesia juga mempunyai Grand Canyon seperti di Amerika. Tempat ini berlokasi di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, sekitar 31 km dari Pangandaran. Bagi warga setempat, Grand Canyon ini dinamai Cukang Taneuh. Grand Canyon ini berbentuk tebing yang dibawahnya terdapat aliran sungai yang menembus gua. Sungai tersebut diapit oleh bukit bebatuan dan rimbunnya pepohonan. Sepanjang gua yang dilewati aliran sungai memiliki stalaktit dan stalagmit nan indah. Pemandangan semakin menakjubkan karena terdapat air terjun bernama Pelatar (halaman 64).

Objek wisata lainnya, seperti Gunung Bromo tercatat sebagai gunung terbaik ketiga di dunia bagi para pendaki tanpa menggunakan porter (pengangkut barang). Gunung yang berketinggian 2.392 m di atas permukaan laut ini relatif mudah didaki oleh para pendaki. Untuk mencapai puncaknya, cukup melakukan pendakian selama satu jam melalui rute Cemoro Lawang di Kota Probolinggo. Sebenarnya masih banyak lagi objek pariwisata Indonesia yang mendunia, antara lain Lembah Baliem (Papua), Wakatobi (Sulawesi), Danau Kelimutu (NTT), Ngarai Sianok (Sumatra Barat), Danau Toba (Sumatra Utara), Pantai Grajagan (Jawa Timur), dan lainnya. Dengan demikian, tak heran jika Indonesia tercatat sebagai suatu negara yang paling banyak daerah pariwisatanya.

Sumber daya manusia Indonesia pun tak bisa diragukan lagi. Selain BJ Habibie yang tadi sudah disebutkan, Indonesia juga mempunyai orangorang yang sudah mendunia. Ir. Achamd Moerdijat, salah satunya. Beliau adalah seorang arsitek Indonesia yang merancang Menara Kuala Lumpur (Twin Tower). Tak banyak orang yang tahu bahwa menara kebanggaan Malaysia itu dirancang oleh putra asli Indonesia lulusan Institut Teknologi Bandung. Dunia pun mengakui bahwa Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid terindah di dunia. Masjid Istiqlal berada di peringkat 4 daftar Most Interesting Facts dan Latest Top Ten. Demikian pula halnya bangunan Keraton Yogyakarta yang diarsiteki Sultan Hamengkubuwono I. Oleh karena keindahannya, bangunan tersebut sangat dihargai oleh arsitek Belanda.

Dalam dunia olahraga, sebut saja Rudi Hartono (bulutangkis), Utut Adianto (catur), Susi Susanti (bulutangkis), Yayuk Basuki (tenis lapangan), Elias Pical (tinju), Chris John (tinju), Widodo Cahyono Putro (sepak bola), dan lainnya yang telah mendunia prestasinya. Mereka merupakan para living legend atlet Indonesia. Nama dan prestasinya sudah mendapat pengakuan internasional. Dunia teknologi pun Indonesia tak kalah dengan negara- negara lain. Ada PT Dirgantara Indonesia sebagai satu-satunya industri dirgantara di Asia Tenggara, PT Sritex Solo yang memproduksi seragam militer NATO, Indofood produsen mi instan terbesar di dunia, Polygon yang merupakan sepeda kelas dunia, dan lainnya. Membaca buku ini, kita diingatkan pada kejayaan Indonesia dari masa lampau hingga masa kini. Sebenarnya, masih banyak lagi prestasi dan kekayaan yang ada di Indonesia. Sudah sepatutnya
kita bangga dan bersyukur terlahir sebagai putra-putri Indonesia.

Judul Buku : Go.. Go.. Indonesia
Penulis : Apri Subagio
Penerbit : Cerdas Interaktif
Tebal : iv+172 halaman
Cetakan : Pertama, Juli 2013
Prefrensi: Andriansyah, Oktober 2013, JASMERAH.

Jatuhnya Sang Tirani Dunia

Jatuhnya Sang Tirani Dunia

Peradaban di penjuru bumi ini selalu diwarnai dengan kubangan darah, denting pedang, dan dentuman bom. Penguasaan atas suatu wilayah kadang didahului dengan perebutan kekuasaan. Perebutan ini bisa terjadi dalam suatu wilayah atau bahkan lintas wilayah. Inilah yang terjadi dalam peradaban manusia. Peperangan hanya menyisakan ketidakpuasan bagi yang kalah. Sementara itu, pihak yang menang menikmati kekuasaannya.

Jatuhnya Sang Tirani Dunia

Namun, sejatinya kekuasaan yang dimiliki dari perebutan tidak akan langgeng. Selalu saja ada pihak yang akan merebutnya.

Tak ada kekuasaan yang abadi di dunia ini. Ini pula yang dialamiHitler, salah seorang diktator dunia yang paling berpengaruh. Kekuasaan yang ia rebut dari penguasa sebelumnya kembali direbut oleh musuh-musuhnya. Kekuasaan Hitler dimulai ketika ia memimpin Partai Nazi. Selanjutnya, atas kemenangan Partai Nazi pada 1929, Paul von Hindenburg (Presiden Jerman kala itu) mengangkat Hitler sebagai Kanselir.

Pada malam yang dikenal sebagai Malam Pisau Panjang (Nacht der langen Messer), Juni 1934, Hitler membunuh semua penentangnya dalam Partai Nazi. Sejak saat itulah Hitler mulai melebarkan kekuasaannya. Dengan menerapkan politik pembangunan peralatan militer Jerman, Hitler berhasil meraih dukungan militer.

Hitler menyerang dan membunuh kaum Komunis dan Yahudi dengan dalih kedua golongan itulah yang menyebabkan kemerosotan ekonomi Jerman. Dukungan militer yang begitu besar, membuat Hitler mampu menguasai beberapa negara tetangga Jerman. Agresi militer Hitler ini langsung mendapat respon dari Inggris dan Prancis yang langsung menyatakan perang terhadap Jerman.

Hitler, Mussolini, Stalin, Polpot, Alexander Agung, Lenin, Nero, dan Caligula adalah beberapa diktator dunia yang dibahas dalam buku ini. Nama-nama tadi mungkin sudah
tidak asing di telinga kita. Namun, bagaimana dengan Tamerlane, Tarquinus Superbus, Agrippina, Agustin de Iturbide, Alfredo Stroessner, dan Tippu Sultan? Nama-nama tadi masih terdengar asing di telinga kita.

Nah, buku ini menjelaskan para tiran dunia yang sebelumnya tidak pernah terdengar.

Tamerlane, seorang tiran dari Turki pernah membangun piramida dari 70.000 kepala manusia yang ia bunuh. “Karena hanya ada satu Tuhan di surga, begitu pula seharusnya hanya ada satu penguasa di dunia”, demikian kalimat terkenal yang ia ucapkan. Tamerlane bernama asli Timur, lahir di Kesh dekat Samarkand pada 1336. Nama Tamerlane sendiri berarti Timur yang Pincang, karena tangan kirinya cacat akibat terkena anak panah. Karier politiknya dimulai ketika ia menjabat sebagai menteri utama di daerah Transoxania (sekarang Uzbekistan). Bersama saudara iparnya, Amir Husayn, ia menggulingkan pemerintahan Ilyas Khoja pada 1364.

Setelah berhasil menaklukkan Transoxania pada 1366, ia membunuh Amir Husayn. Setelah itu, Tamerlane semakin melebarkan wilayah kekuasaannya. Ia tercatat pernah menaklukkan Irak dan Asia Tengah. Lucius Tarquinus Superbus merupakan raja ketujuh dan terakhir Roma di peradaban kuno. Superbus menjadi raja setelah membunuh raja sebelumnya, Servius Tullius pada 534 SM. Superbus dikenal sebagai salah seorang raja Roma yang kejam. Pada masa pemerintahannya (535—509 SM), Superbus banyak membunuh para senatornya. Kekuasaan Superbus hancur akibat ulah putranya, Sextus, yang memperkosa Lucretia,seorang wanita bangsawan. Perbuatan Sextus memicu kemarahan rakyat dan akhirnya timbullah pemberontakan yang dipimpin oleh keluarga Brutus. Pemberontakan ini berhasil menggulingkan kekuasaan Superbus dan membuatnya melarikan diri ke Eutria.

Seorang perempuan-pun bisa menjadi tiran. Sebut saja Agrippina, cicit Kaisar Roma Augustus. Agrippina merupakan saudara perempuan Kaisar Caligula yang diasingkan pada 39 M. Setelah dua tahun diasingkan, ia diizinkan kembali oleh Kaisar Caligula. Pada 49 M Agrippina melihat peluang untuk merebut kekuasaan Caligula. Ia kemudian meracun Passineus Crispus, suami keduanya.
Lalu menikahi pamannya yang sudah tua dan lemah, Kaisar Claudius. Tujuannya agar ia lebih efektif menjalankan kekuasaan. Kaisar Claudius pun menemui ajalnya pada 54 M, diduga diracun oleh Agrippina. Musuh-musuhnya, satu per satu diracun juga oleh Agrippina. Ironisnya, Agrippina tewas di tangan tentara kiriman putranya sendiri, Kaisar Nero.

Banyak lagi tiran dunia yang diceritakan dalam buku ini. Kisah hidup para tiran dipaparkan dalam buku ini, mulai dari masa kecil hingga akhirnya menjadi pemimpin tiran. Gaya para penguasa haus tahta ketika memimpin, mempertahankan, dan memperkuat kekuasaannya hingga akhirnya mengalami keruntuhan terekam dalam buku menarik ini. Gaya penulisannya yang mengalir bak cerita membuat buku ini enak dibaca. Sang penulis mampu membuat bacaan sejarah sebagai buku yang ringan, tetapi penuh informasi berharga. Buku ini bisa menjadi referensi menarik mengenai peradaban manusia.

Judul Buku : Runtuhnya Sang Penguasa, Dari Kudeta Hingga Terbunuh
Penulis : Nur Laeliyatul Masruroh
Penerbit : Raih Asa Sukses
Tebal : iv+220 hlmn
Peresensi: Mr. Chaplin, Desember 2013, JASMERAH.

Menyingkap Rahasia Pantun Bang Sapri

Menyingkap Rahasia Pantun Bang Sapri

“Sapri, ada pantun?” Demikian pancingan olga kepada Sapri. Menariknya, ia lalu dengan cekatannya menjawab dengan lontaran pantun-pantunnya yang menarik. Setelah Sapri berpantun, maka giliran Bang Opie Kumis yang menjawab dengan, “Masak air, biar mateng!” “Masak air, biar mateng!”. Inilah pantun khas yang selalu dilontarkan kepada Bang Sapri di acara Pesbukers, yang ditayangkan hampir setiap hari oleh salah satu televisi swasta negeri ini.

Menyingkap Rahasia Pantun Bang Sapri

Pantun itu seni budaya nusantara. Tradisi negeri kita tercinta. Menurut Sapri, pantun layak dikembangkan menjadi budaya karena bisa mengolah rasa dan kreativitas kita. Pantun menjadi kebanggaan tersendiri Bang Sapri dan bisa menambah rasa percaya dirinya setelah ada seorang senior yang mengatakan, “Pri, hanya elo pelawak Betawi yang berpantun dengan benerr”.

Awal mula ia menekuni pantun berasal dari Pak Mochtar Lutfi, manager creative grup lawak Patrio. Dan beliau mengatakan seperti ini, “Sapri, kayaknya karakter elo di pantun. Karir elo akan berkembang dengan pantun”. Dan inilah awal mula yang menjerumuskan Sapri ke jalan yang benar, yaitu profesinya menjadi komedian Pesbukers seperti sekarang ini.

Menurut penuturan Sapri dalam buku ini, pantun bisa cara berkomunikasi kita semakin berwarna. Tidak membosankan. Dan itu juga melatih karakter sabar dan karakter menghargai orang lain. Pantun juga sangat bagus untuk pendidikan bahasa. Melepaskan dan meningkatkan kreativitas. Dan yang lebih penting, bisa menjadi senjata ampuh untuk merayu pasangan (hlm. 22).

Membuat pantun itu tidak sesulit yang dibayangkan karena banyak contoh berserakan baik di buku maupun di internet. Tapi perlu dimengerti, tidak semuanya termasuk pantun yang baik. Kadang-kadang kata-kata dan logikanya semrawut. Tidak saling berkaitan. Pada dasarnya, stuktur pantun memiliki dua komponen, sampiran dan isi. Misalnya, “Jemur batik di atas papan/ambil benang di dalam peti (sampiran)/kamu cantik aku tampan/kayak anang sama ashanti (isi)”.

Pada umumnya banyak orang hanya mengambil dua huruf di belakang untuk disamain. Padahal, tak sesederhana itu. Terdapat perbedaan antara pantun yang baik dan tidak baik. Kita bisa mencermati dan membandingkan lebih baik mana pantun-pantun Sapri dengan pantun-pantun lain. Namun membuat pantun tidak semudah yang diharapkan. Karena terkadang kita malas untuk berpikir dan malu. Asal kita bisa menghilangkan kedua sifat negatif ini, maka mengarang pantun bisa lebih mudah.

Dijelaskan pula ada tiga impian besar Bang Sapri. Pertama, memiliki acara yang banyak penggemarnya seperti Tukul Arwana. Kedua, memiliki bisnis kuliner khas betawi dengan minimal 21 cabang. Ketiga, anak-anak muda tergila-gila dengan pantun. Pantun menjadi budaya generasi muda dan selanjutnya (hlm. 127-128).

Inilah buku pertama Sapri yang inspiratif. Selain berisi pantun-pantun cinta yang beragam, dituliskan pula kisah perjalanannya hingga sampai dikaruniai sukses seperti sekarang.

Semoga pantun menjadi budaya remaja Indonesia masa kini. Karena ini merupakan kekayaan intelektual nusantara yang perlu dilestarikan. Selamat membaca!

Judul Buku : Pantun Cinta ala Bang Sapri
Penulis : Bagus Lutfi Sujiwo
Penerbit : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group)
Cetakan : I, 2012
Tebal : iv+146 halaman
ISBN : 978-979-013-192-7
Peresensi: Khotibul Umam, Pecinta Pesbukers, Pembaca buku, tinggal di Semarang, 4 Mei 2013, Kompas.

Deretan Kasus Hukum Paling Fenomenal

Deretan Kasus Hukum Paling Fenomenal

Sejak Orde Baru berdiri hingga Orde Reformasi sekarang ini, hukum Indonesia ibarat kisah sinetron televisi. Panggung meja hijau menampilkan isak tangis, ketidakadilan, dan skenario-skenario dari orang yang tidak tersentuh hukum secara silih berganti. Banyak kasus penyelesaiannya terkesan pilih kasih bahkan ada pula yang menguap tak berbekas. Ini terjadi dan akan tetap terjadi bila hukum dipandang sebagai alat oleh penguasa.

Deretan Kasus Hukum Paling Fenomenal

Bila hukum sudah dilegitimasi menjadi alat penguasa, ia akan menjadi mendek dan kaku. Tidak lagi mengikuti arus perkembangan zaman, dan bahkan gagal menjadi problem solving terhadap persoalan masyarakat. Dengan dalih asas setiap orang sama di mata hukum, penegakan hukum cenderung dilakukan dengan prinsip “pukul rata”, tanpa menimbang berat ringannya kejahatan dan besar kecilnya kerugian.

Buku bertajuk “69 Kasus Hukum Mengguncang Indonesia” karya Nur Muhammad Wahyu Kuncoro, S. H. ini mendedahkan secara kronologis kasus-kasus hukum yang menggegerkan tanah air sejak masa Orde Baru hingga Orde Reformasi.

Dimulai dengan bab perampasan kemerdekaan atas nama hukum. Dalam bab pertama ini, disebutkan misteri penembakan misterius atau ‘petrus’, petisi 50, tragedi kelompok Warsidi, penculikan aktivis pro-demokrasi 1998, kerusuhan Mei 1998, perampasan tanah Mesuji, hingga kematian aktivis HAM
Munir (hlm 8-41).

Membuka lembaran selanjutnya, kita akan dihadapkan kepada tulisan seputar tema kasus-kasus korupsi yang melegenda, akses keadilan bagi masyarakat kecil, kebijakan kriminalisasi, konflik SARA, hingga kasus kejahatan yang kebanyakan disebabkan karena faktor kejiwaan.

Simak saja tulisan tentang rekayasa pembunuhan Marsinah. Karena banyak pelanggaran normatif oleh PT Catur Putra Surya (CPS): upah minim, tak ada jaminan kesehatan, tekanan intimidasi kekerasan oleh penguasa militer serta bentuk pelanggaran lainnya, Marsinah dan para pekerja di PT CPS mengadakan aksi mogok kerja selama dua hari (3-4 Mei 1993).

Meski terdapat Surat Keputusan Bersama diantara PT dan para pendemo, ternyata sekelompok pekerja yang dianggap sebagai penggagas aksi mogok kerja tetap saja berurusan dengan pihak Kodim (Komando Distrik Militer) Sidoarjo Jawa Timur. Mereka didesak mengundurkan diri. Marsinar pun tidak terima sehingga protes dengan mempertanyakannya kepada pihak PT CPS.

Pada 8 Mei 1993, ajal menjemputnya. Marsinah ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah gubuk di tengah sawah di Desa Jegong, Nganjuk, Jawa Timur. Ada 9 orang PT CPS yang didakwa membunuh Marsinah. Namun mereka dengan tegas mengaku tidak tahu menahu soal pembunuhan Marsinah, sehingga sejak dari pengadilan Negeri Sidoarjo hingga kasasi di Mahkamah Agung (MA), mereka dinyatakan bebas murni. Tentu saja banyak pihak kecewa atas hal ini sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini “direkayasa” (hlm. 55-56).

Beralih ke topik lainnya tentang tragedi konflik SARA. Diantaranya tragedi Poso, Sulawesi Tengah. Kerusuhan Poso secara garis besar di bagi dalam empat periode. Poso 1 (Desember 1998), disebabkan perkelahian antar pemuda yang kebetulan beda agama, lalu merentet menjadi pengrusakan pemukiman. Poso II (April 2000), juga dilatarbelakangi perkelahian pemuda beda agama.

Poso III (Mei 2000), kerusuhan lebih brutal dengan munculnya kelompok “Kelelawar Hitam” yang mengakibatkan pembantaian massal. Dan Poso IV (Oktober 2001), konflik semakin melebar. Bukan hanya antar-kelompok beda agama, melainkan juga terjadi konflik antar-penduduk lokal dengan aparat TNI serta Brimob. Akibat dari kerusuhan tersebut, tercatat kurang lebih 10 gereja serta 2 unit sekolah hancur dibakar massa. Terhitung pula 3.400 jiwa kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi di
tanah kelahirannya sendiri (hlm. 238).

Selain beberapa tragedi yang telah disebutkan di atas, masih banyak keganjilan kasus hukum lainnya yang belum terkuak. Pendeknya, bahwa perkara-perkara hukum fenomenal yang mewarnai sejarah bangsa seyogjanya menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi kita—yang hidup dalam beragam budaya, ras, suku, dan agama—untuk selalu menegakkan hukum dan keadilan tanpa pandang bulu.

Oleh karena itu, kiranya buku ini menjadi bahan bacaan wajib bagi para aparat penegak hukum, pegamat hukum, serta siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam kronologi peristiwa dan proses persidangan dari kasus-kasus hukum yang mengguncang di Indonesia. Selamat membaca!
Judul Buku : 69 Kasus Hukum Mengguncang Indonesia
Penulis : Nur Muhammad Wahyu Kuncoro
Penerbit : Raih Asa Sukses
Cetakan : I, Desember 2012
Tebal Buku : iv+284 halaman
ISBN : 978-979-013-190-3

Peresensi: Khotibul Umam, Mahasiswa Hukum Pidana IAIN Walisongo Semarang, 23 April 2013, esq-news.