Pudji Rahardjo Raih Buku Kopi Terbaik Pertama

Pudji Rahardjo, penulis Buku Berkebun Kopi, terbitan Penebar Swadaya berhasil meraih Buku Terbaik pertama pada Anugerah Buku Terbaik 2020. Pada tahun ini, Perpustakaan Nasional RI kembali menggelar penghargaan karya pustaka.  Acara dilaksanakan pada 17 November 2020 secara virtual. Anugerah Buku terbaik diberikan kepada penulis buku (Pustaka) yang terbagi atas 6 kategori, yaitu Kerajinan Tangan, Kopi. Pelayanan Publik, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Arsitektur, dan Kewirausahaan.

Menurut Prof. Dr. Rubiyo, Juri Kategori Kopi, “Perpustakaan Nasional melakukan terobosan yang sangat tepat dalam penilaian buku, dengan memilih satu tema diantaranya adalah kopi,”. Banyak topik yang dipilih dan diseleksi dari banyak buku tentang kopi. Mulai dari sejarah kopi, teknik budidaya kopi dan pengolahan hingga agribisnis kopi serta turunannya. Buku-buku tersebut kebanyakan telah dilengkapi dengan foto-foto dan berbagai data yang sangat menarik. “Karena itu kami para juri harus membaca secara cermat setiap buku yang kami nilai sesuai tugas yang diamanahkan,” ujar Prof. Rubiyo.

Dalam penilaian dan evaluasi buku bertema kopi melibatkan para pakar yang kompeten di bidangnya. Adapun substansi yang dinilai meliputi, materi tulisan, inovasi dan manfaat, penggunaan bahasa dan gaya penulisan, sistematika penulisan, perwajahan/layout, tataletak, illustrasi dan penjilidan. Melalui diskusi yang sangat intensif, dan serius dalam pembahasan hasil, akhirnya dewan juri menetapkan 6 judul buku nominasi yang berhasil memperoleh nilai terbaik. Diharapkan buku-buku ini bisa menjadi pedoman bagi pembangunan dan iptek komoditas kopi.

Pudji Rahardjo, penulis Berkebun Kopi sukses merebut hadiah sebesar Rp. 20.000.000. Pudji pernah aktif sebagai peneliti bidang agronomi kopi dan kakao, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember. Menurut lulusan Paskasarjana Universitas Gajah Mada itu pengalamannya selama 30 tahun menggeluti kopi dicurahkan dalam bentuk karya penulisan Berkebun Kopi. Pudji berharap dengan keberadaan buku itu dapat menyebarluaskan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi serta pengolahan kopi.

Penebar Swadaya, penerbit buku Berkebun Kopi telah melahirkan banyak judul buku-buku pertanian unggulan. Berbagai pengetahuan mengenai komoditas pertanian, inovasi, teknologi, dan pengembangan bisnis disajikan dalam media informasi. Tak sekedar bentuk cetak fisik, namun kini informasi disajikan dalam wujud buku digital, audio book, video, artikel di website, dan media sosial.

Berikut pengumuman peraih pemenang Kategori Kopi di penghargaan buku Perpusnas adalah :

  • Terbaik ke 1 : Berkebun Kopi terbitan Penebar Swadaya, penulis Pudji Rahardjo
  • Terbaik Ke 2 : Buku Pintar Kopi terbitan Agromedia Pustaka, penulis  Edy Panggabean
  • Terbaik Ke 3 : Coffee Roasting terbitan Agromedia Pustaka, penulis  Eris Susandi
  • Terbaik Ke 4 : Serbuk Kopi Untuk Mengobati Luka terbitan Refika Aditama, penulis  Hendro Sudjono Yuwono.
  • Terbaik Ke 5: Kafepedia, A-Z Tentang Bisnis Kafe terbitan Laksana, penulis  Eni Damayanti
  • Terbaik Ke 6 : Uji Keaslian Kopi Spesialti Indonesia  terbitan Graha Ilmu, penulis  Diding Suhandy, Meinilwita Yuli

Adapun dewan juri penilai Kategori Kopi terdiri atas :

  • Prof. Dr. Ir. Rubiyo, M.Si, Peneliti Ahli Utama Balitbang Kementan RI
  • Drs Sriyanto MM, M.Pd, Peneliti Ahli Madya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud
  • Dr. Guntoro, SP, MSi, Lektor Kepala IPB Bogor
  • Dr. Ir. Ade Wachjar, MS, Tenaga Ahli Bidang Budidaya Kopi IPB Bogor

Dra. Adriati, M.Hum, Pustakawan Ahli Utama

Ikan Hias Discus Bisa dengan Mudah Dibudidayakan di Indonesia

Pertanianku — Popularitas ikan hias terus menanjak, semakin banyak orang yang menyadari bahwa ikan hias bisa dijadikan ladang pendapatan seperti ikan konsumsi, salah satunya ikan hias discus.

Ikan asal sungai Amazon ini terkenal sulit untuk dibudidayakan karena habitat aslinya bukan di Indonesia. Akan tetapi, seorang praktisi ikan hias telah menemukan solusinya.

Selama bertahun-tahun ia berkecimpung di dunia ikan hias hingga akhirnya berhasil mendapatkan solusi bagaimana membudidayakan ikan yang bernilai ekonomis tinggi itu dengan sukses.

Semua pengetahuannya kemudian ia tuangkan dalam sebuah tulisan dan dijadikan buku yang baru saja dilaunching pada, Jumat (6/7/2018) lalu di Jakarta, dengan judul Panduan Praktis Budidaya Diskus.

“Buku ini hadir karena rasa peduli saya terhadap keluhan masyarakat yang ingin membudidayakan ikan diskus tapi tidak tahu caranya sehingga ikan-ikan itu tidak bisa berkembang,” ungkap Muhammad Zen, penulis buku tersebut ketika menyampaikan sambutan di acara launching.

Dikatakannya, dalam buku tersebut ia tulis tak hanya berisi ilmu pengetahuannya sendiri, tetapi juga hasil dari berbagai pengalaman yang ia dapatkan dari mengikuti seminar-seminar dan workshop terkait budidaya ikan hias.

“Jadi buku ini bukan karya saya seorang, tapi karya kita semua yang bergelut di bidang ikan hias,” katanya.

Menurutnya, membudidayakan ikan hias discus tidaklah sulit asal dilakukan dengan baik dan benar. Untuk itu, dihadirkan buku panduan tersebut untuk menuntun para hobiis sehingga discus saat ini bisa dibudidayakan di Indonesia dengan mudah.

Sumber: Pertanianku

Inilah Alasan Kenapa Anda Harus Mulai Berhidroponik!

Gaya hidup lebih sehat mendorong masyarakat menanam sayuran sendiri. Untuk melakukannya tidak dibutuhkan lahan yang luas karena penanaman secara hidroponik tidak menggunakan tanah.

Laju pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Hal ini karena tanaman langsung mendapatkan asupan “makanan” dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Karena energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi disalurkan ke bagian lain. Tanaman pun tumbuh sehat, kuat, dan bersih.
Hidroponik juga ramah lingkungan karena air yang dibutuhkan tidak sebanyak berkebun secara konvensional. Penyiraman dan pemupukan dilakukan sekaligus yang dialirkan bersama-sama ke tanaman sehingga memudahkan pekerjaan dan tepat sasaran. Penanaman secara hidroponik pun dapat dipadukan dengan organik.
Beberapa metode hidroponik organik, yaitu drip irrigation, nutrient film technique (NFT), floating system, ebb and blow, dan wick system.
Untuk memulai diperlukan sistem hidroponik, nutrisi, media tanam, dan sumber cahaya. Budidaya sayuran dengan hidroponik organik memiliki banyak keuntungan, baik bagi pekebun maupun lingkungan. Berikut ini kelebihan hidroponik organik.
• Tanaman tumbuh lebih pesat.
• Kondisi tanaman bersih, tidak kotor, dan tidak rusak.
• Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibanding dengan penanaman di tanah.
• Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
• Tidak ada risiko kebanjiran, erosi, kekeringan atau ketergantungan pada kondisi alam.
• Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi.
• Produksi tanaman persatuan luas lebih banyak.
• Pemakaian air lebih efisien.
• Lingkungan kerja lebih bersih.
• Kontrol air, hara dan pH lebih teliti.
• Masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi.

Berbicara solal Buah dan Sayuran Organik, Dalam waktu dekat ini, Penebar Swadaya akan merilis buku tentang panduan berkebun buah dan sayur organik. Di dalam buku yang berjudul bertanam organik buah dan sayuran ini akan disertakan cara-cara menerapkan sistem berkebun organik secara benar, contoh aplikasi berkebun organik di dalam dan luar negeri, hingga ragam komoditas yang paling laku di pasar mulai skala rumahan sampai industri. Follow instagram pertanianku dan Instagram Penebar Swadaya untuk info selanjutnya ya.

Sumber: Pertanianku

Kandungan Gizi dan Manfaat Cabai Untuk Kesehatan

Pertanianku — Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat penting karena sering digunakan sebagai penyedap pada berbagai menu masakan nusantara. Banyak sekali orang yang menyukai rasa pedas yang dihasilkan dari cabai. Lantas, apa saja kandungan gizi dan manfaat cabai untuk kesehatan?

Mengutip buku Membuat 6 Olahan Cabai yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya, cabai merah kaya akan gizi, mengandung vitamin C, dan betakaroten yang merupakan provitamin A. Kandungan vitamin C pada cabai mampu mengalahkan buah-buahan segar seperti mangga, nanas, pepaya, dan semangka. Kandungan vitamin C yang ada pada 100 gram cabai antara 50—180 mg.

Cabai mempunyai senyawa utama yang menjadi ciri khasnya, yaitu senyawa kapsaisin. Senyawa tersebut merupakan zat yang bertanggung jawab terhadap rasa pedas pada cabai. Senyawa ini tersimpan dalam “urat” putih cabai, yaitu tempat melekatnya biji. Oleh karena itu, jika Anda ingin mengurangi rasa pedasnya, maka biji cabai dibuang berikut “urat”-nya.

Namun demikian, kapsaisin ini memiliki khasiat untuk kesehatan. Beberapa khasiat yang diperoleh dari kandungan utama pada cabai itu sebagai berikut.

  • Sebagai penambah nafsu makan. Ternyata kapsaisin pada cabai bersifat stomakik, yaitu dapat meningkatkan nafsu makan.
  • Sebagai obat pengurang rasa sakit. Kapsaisin mampu merangsang produksi hormon edndorfin sehingga bisa berperan dalam mengurangi rasa sakit. Tak heran jika sedang sakit kepala, nyeri akan sedikit berkurang setelah mengonsumsi makanan pedas.
  • Sebagai pengecer lendir-lendir yang menjadi penyumbat hidung dan tenggorokan. Bagi yang sedang batuk dan flu, tak ada salahnya mengonsumsi makanan pedas untuk melegakan hidung dan tenggorokan.
  • Bersifat antikoagulan. Dengan sifatnya ini, kapsaisin dapat mencegah seseorang terserang stroke dan jantug koroner. Cara kerjanya adalah dengan menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah.
  • Kapsaisin berkhasiat menghilangkan pegal dan ngilu akibat rematik. Oleh karena itu, cabai dapat digunakan sebagai bahan dasar param kocok.
  • Kapsaisin bersifat antiradang. Oleh karena itu, cabai bisa mengobati bengkak atau bisul dengan mengoleskannya di bagian yang bengkak. Apabila tubuh merasa sangat kedinginan sehingga menyebabkan kaki mengeriput atau terasa membeku, bisa juga oleskan cabai pada kaki dan di sela-sela jemari.

Sumber: Pertanianku

Kusala dan Hajat Setengah Abad Bina Swadaya

Terhitung sejak 2007, Bina Swadaya telah empat kali memberikan penghargaan kepada para pelaku kewirausahaan sosial dengan berbagai kriteria tertentu. Sebagai lembaga kewirausahaan sosial, Bina Swadaya terus membangun dan mengembangkan kualitas hidup masyarakat melalui pendampingan, pengembangan serta pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

Malam penganugerahan Kusala Swadaya sekaligus puncak perayaan HUT ke-50th Bina Swadaya diselenggarakan pada Jumat, 14 Juli 2017, bertempat di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara Grand Pacoran, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Pada kesempatan ini Bina Swadaya meluncurkan sebuah buku perjalanan hidup lembaga swadaya masyarakat yang kini keberadaannya sudah menginjak tahun ke-50. Buku yang berjudul Palugada: Hajat Setengah Abad Bina Swadaya ini ditulis oleh Eka Budianta, sosok yang juga pernah menjadi keluarga besar Bina Swadaya.

Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Republik Indonesia, dalam sambutannya pada buku tersebut mengungkapkan, “Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini berorientasi pada masyarakat, mengedepankan partisipasi, dan bersifat suistainable.”

Buat sahabat penebar yang belum tau, Penebar Swadaya adalah bagian dari keluarga Bina Swadaya.

Kuliah Kelar Bisnis Lancar ala Rudi H Paeru

Penebar Swadaya – Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi apa pun dan dimana pun. Tidak hanya sekedar informasi, berbisnis pun saat ini dapat dilakukan dengan sangat mudah. Hal ini disampaikan oleh Rudi H Paeru saat membedah bukunya yang berjudul “Kuliah Kelar Bisnis Lancar” di Universitas Ibnu Khaldun Bogor pada Selasa, 3 Mei 2016. Di hadapan para mahasiswa,  Rudi menekankan bahwa berbisnis sambil kuliah akan sangat menguntungkan bagi mahasiswa. Mahasiswa yang memulai bisnisnya semenjak kuliah akan lebih siap menghadapi dunia real yang sebenarnya.

IMG_9388

“Mahasiswa yang memulai bisnisnya sejak  di bangku kuliah, akan lebih siap menghadapi dunia real yang ada di depannya. Karena, setelah lulus kuliah mahasiswa akan di hadapkan dengan kehidupan yang sebenarnya dan para mahasiswa yang sudah memulai bisnisnya akan jauh lebih siap dibandingkan mahasiswa yang tidak.” Ungkapnya.

Menurut lelaki kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini, untk dapat memulai bisnis saat kuliah, mahasiswa harus berani menguatkan dan mempersiapkan mentalnya. Baik itu mental saat bisnis berjalan tidak lancar dan saat bisnis berjalan dengan lancar.

“Ketika seseorang ingin berbisnis, dia harus mempunyai mental yang kuat dan tidak mudah putus asa. Terlebih lagi dalam dunia yang sesungguhnya seseorang dituntut untuk mempunyai mental yang kuat, apalagi saat Anda memutuska untuk berbisnis.” Tuturnya.

Direktur PT Penebar Swadaya ini juga meyakini bahwa kuliah adalah proses membentuk pola pikir. Sehingga IPK bukanlah sesuatu yang mutlak untuk menentukan kesuksesan di masa depan kita. Tetapi pola pikir, kemauan dan kerja keras kita yang nantinya akan menentukan kesiapan kita menghadapi masa depan.

Hal-hal tersebut disampaikan oleh Rudi H Paeru saat Penebar Swadaya Grup mengadakan bedah buku berjudul Bedah “Kuliah Kelar Bisnis Lancar” di Universitas Ibnu Khaldun Bogor pada Selasa, 3 Mei 2016. Buku terbitan imprint Penebar Plus ini diterbitkan pada 2007 dan menjadi salah satu buku “Best Seler” di berbagai toko buku di Indonesia.

(Astri/pandaMan)

Menjadi Mompreneur Part 1

Penebar Swadaya Group – Beberapa tahun belakangan ini, gelombang kewirausahaan men99 bisnis ibu rumah tanggayerbu kehidupan ekonomi Indonesia dengan dahsyat. Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan ini dikenal dengan istilah entrepreneurship. Banyak orang yang ’banting setir’ menjadi pengusaha. Demam berwirausaha ini kemudian merebak seiring dengan bermunculannya seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan entrepreneurship.

Entrepreneur atau dalam bahasa Indonesianya disebut wiraswasta merupakan salah satu profesi yang sangat menarik dan menantang oleh sebagian orang. Wiraswasta menarik bagi orang yang mudah bosan dalam bekerja, menyukai tantangan baru dalam bekerja, dan orang yang memiliki jiwa dinamis. Sebaliknya, wiraswasta bagi pecinta kestabilan kerja dan cinta kemapanan mungkin bukan sebuah tantangan, justru merupakan sebuah ancaman. Hal tersebut disebabkan dalam berwiraswasta, pelaku harus siap dengan naik turun pendapatan sehingga harus siap pula dengan ketidakmapanan.

 

1. Apa Itu Mompreneur?
Mompreneur merupakan gabungan dari dua kata, yaitu mommy (ibu) dan entrepreneur (wiraswasta). Dengan demikian, mompreneur adalah istilah untuk ibu rumah tangga yang memiliki dan mengelola usahanya sendiri.

a. Keuntungan menjadi mompreneur
• Menutupi kekurangan dalam perekonomian keluarga.
• Mempunyai penghasilan sendiri sehingga tidak tergantung dengan suami dalam keinginan membeli peralatan rumah tangga atau suatu barang tertentu.
• Menambah pemasukan keluarga.
• Meringankan pengeluaran biaya untuk anak.
• Membuat diri populer.
• Memperluas pergaulan.
• Menambah ilmu yang sebelumnya tidak pernah diketahui.

b. Kerugian menjadi mompreneur
• Memerlukan pengorbanan ekstra seperti banyak mengeluarkan energi, pikiran, kesabaran, dan tentu saja pengorbanan waktu.
• Menambah kesibukan ibu karena harus membagi perhatian antara mengurus anak dan mengelola bisnis. Bukan tidak mungkin kerepotan ketika bisnis dan mengurus anak saling berbenturan.
• Menimbulkan perselisihan atau perbedaan pendapat dengan suami atau anggota keluarga lainnya apabila tidak mendapat izin melakukan bisnis.

 

Tunggu kelanjutan artikel ini di Menjadi Mompreneur Part 2 atau Beli buku 99 Bisnis Ibu Rumah Tangga Disini

Bagaimana Jika Sertifikat Tanah Rusak?

Bagaimana Jika Sertifikat Tanah Rusak?

Agar tetap menjamin kepastian kepemilikan tanah dan supaya tetap menjamin kejelasan dalam proses jual beli yang mungkin akan dilakukan pada suatu saat nanti, mau tidak mau harus segera diurus pengurusan sertifikat penggantinya.

Read more

Jenis Sayuran Berdasarkan Tempat Tumbuhnya

Jenis Sayuran Berdasarkan Tempat Tumbuhnya

Penebar Swadaya Group – Untuk menanam sayuran di pekarangan, sebaiknya memperhatikan lokasi tempat tinggal alias rumah. Hal ini penting diperhatikan karena ketinggian lokasi rumah akan berpengaruh pada tanaman sayur yang ditanam. Sebagai contoh, tanaman sayur untuk dataran tinggi ditanam di daerah dataran rendah tentu hasilnya tidak akan sebaik jika ditanam di dataran tinggi walaupun memang bisa tumbuh.

Read more